Era globalisasi memang berjalan cukup kencang, begitupun teknologi yang berkembang saat ini, membuat sebagian masyarakat khususnya muda-mudi di daerah lupa akan nilai-nilai budaya luhur daerahnya, salah satunya hilangnya permainan maupun lagu-lagu tradisional yang dulunya tumbuh subur ditanah yang tandus pulau garam.
Pada kesempatan ini, tim dari Songennep Tempo Doeloe berkesempatan untuk menyampaikan nilai-nilai tradisi yang sudah mulai hilang tersebut. Salah satunya seperti yang disampaikan oleh Bapak Agustino, Spd di hadapan para peserta sarasehan budaya yang sebagian besar adalah murid-murid SMA se Kabupaten Sumenep.
Dihadapan para peserta, beliau menyampaikan pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya lisan yang berkembang di Madura, misalnya saja tentang lagu-lagu tradisional Madura, seperti lagu gai’ bintang dsb seharusnya perlu diresapi maknanya oleh masyarakat saat ini, karena dalam lagu-lagu tradisional tersebut berisi pesan-pesan yang mendidik sejalan dengan kepribadian masyarakat Madura yang religius.
Selain menyampaikan pentingnya melestarikan budaya lisan, tentunya muda-mudi Sumenep juga harus melestarikan permainan-permainan modern yang saat ini sudah mulai hilang tergerus mainan-mainan modern. Salah satu permainan yang diangkat pada kesempatan ini adalah permainan tradisional “rab-kerraban” yang merupakan representasi budaya luhur nenek moyang masyarakat Madura “Kerapan Sapi”. (reporter : fq-sepoeloe / foto:iv/sb)