Menelusuri Seluk Beluk Bungker Jepang di Ujung Timur Madura

FN Fikri

Salah satu Pillbox di Kalianget yang dibangun oleh militer Jepang(Arsip STEDU 2013)
Salah satu Pillbox di Kalianget yang dibangun oleh militer Jepang(Arsip STEDU 2013)

Apakah anda pernah berkegiatan atau sekedar nongkrong di lapangan Merdeka Kalianget ? Dan pernahkah anda secara tak sengaja, memusatkan pandangan ke salah satu bangunan berbentuk kotak yang terletak ditengah-tengah lapangan ? Lantas apa yang ada dalam pikiran anda ? Pastilah segudang pertanyaan muncul dalam waktu yang cukup singkat, mulai dari nama bangunan hingga fungsinya.

Dalam dunia militer, bangunan kotak yang terletak ditengah-tengah hamparan rumput tersebut dikenal dengan istilah Pillbox. Dalam sebuah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Badan Arkeologi Maluku tahun 2018 silam, pillbox berasal dari kata veilbox, yakni paduan kata bahasa Belanda dan Inggris, yakni “veiligheid”  yang berarti aman dan “box” yang berarti kotak.  Veilbox berarti kotak tempat persembunyian yang aman. Walaupun pada kenyataannya, banyak diantaranya tak berbentuk kotak sama sekali, bahkan ada juga yang berbentuk lingkaran.

Pada masanya, bangunan sederhana itu  lebih banyak difungsikan sebagai tempat berlindung pasukan saat terjadi kontak senjata. Kala meletusnya Perang Dunia II, di kawasan Asia Tenggara, pillbox menjadi tempat yang efektif bagi para tentara dai Nippon saat melindungi pusat pemerintahan dan berbagai infrastruktur penting lainnya yang ada di sekitar pesisir ataupun pedalaman.

Dari hasil laporan inventarisasi komunitas Sumenep Tempo Dulu pada tahun 2013, pillbox di Kabupaten Sumenep banyak ditemukan di di Desa Kalianget Timur. Tersebar di dua lokasi, antara lain di Lapangan Merdeka Kalianget dan Dusun Tambangan tepatnya di belakang dermaga III Pelabuhan Kalianget. Total keseluruhan yang ditemukan kini ada tiga buah bangunan.

Jika dilihat dari bentuknya, pillbox yang terdapat di sekitar Pelabuhan Kalianget  memiliki dua macam bentuk, diantaranya ada yang setengah lingkaran dan juga lingkaran utuh, dimana kesemuanya sama-sama dilengkapi dengan lubang bidik yang mengarah ke bibir pantai dan juga pintu masuk berukuran kecil diletakkan di disisi berlawanan.

Seluruh material yang digunakan terbuat dari beton, hal tersebut terlihat dari bekas gompalan yang menampakkan material kerikil, acian dan besi disalah satu sisinya. Penggunaan material yang cukup kokoh itu tak lain bertujuan untuk melindungi  ruangan dari pengaruh luar, baik cuaca, hewan, bahkan tembakan senjata.

Dilihat dari ukurannya yang cukup sempit, kemungkinan pillbox yang tersebar di pesisir Kalianget hanya dapat menampung personil dalam jumlah yang terbatas, kemungkinan hanya dua orang. Dari hasil pendataan yang dilakukan oleh Pusat Dokumentasi Aristektur Indonesia, bangunan sederhana itu dibangun oleh bala tentara dai Nippon.

Baca Juga:

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Maaf anda tidak bisa menyalin konten ini. Silahkan share saja.