Teluk Sumenep, Histori dan Keindahan Alamnya yang Memukau

FN Fikri

Sketsa Pemandangan Teluk Sumenep dari Kalianget oleh Jan Christiaan Poortenaar sekitar tahun 1920an
Sketsa Pemandangan Teluk Sumenep dari Kalianget oleh Jan Christiaan Poortenaar sekitar tahun 1920an

Selamat tinggal Teluk Bayur permai. Daku pergi jauh ke negeri seberang.

Ku kan mencari ilmu di negeri orang Bekal hidup kelak di hari tua.

Begitulah kira-kira lirik lagu yang pernah viral di tahun 90an. Lagu yang disenandungkan oleh Ernie Djohan itu mengambil latar belakang keindahan Teluk Bayur yang ada di Kota Padang.

Berbicara soal teluk, Pulau Madura yang luasnya mencapai 5.168 km2 itu rupa-rupanya juga mempunyai teluk. Sebagian besar terletak di bagian timur pulau. Salah satunya yang terkenal ialah Teluk Sumenep.

Sesuai namanya, lautan yang menjorok kedaratan itu, secara geografis terletak di sebelah tenggara ibu kota Kabupaten Sumenep. Teluk yang memiliki luas sekitar 40 km2 ini, merupakan kawasan perairan yang dangkal dan diapit oleh beberapa pulau di sisi selatannya.

Sejak abad ke-18, teluk Sumenep memiliki peran yang cukup penting dalam perkembangan sejarah bumi Sumekar.  Di kawasan ini terdapat bandar niaga yang erat kaitannya dengan industri garam di Nusantara.

Secara karakterestik, Teluk Sumenep memiliki lansekap yang unik. Di kawasan ini, terdapat dua muara sungai besar yang menghubungkan wilayah pesisir menuju pedalaman kota. Tak hanya itu, disekelilingnya juga terdapat hamparan tambak-tambak garam dan pantai-pantai yang landai.

Di musim-musim tertentu, terutama saat musim kemarau, gugusan pegunungan yang ada di ujung timur pulau Jawa akan menampakkan keindahannya tepat disisi selatan teluk. Panorama yang tercipta secara alamiah itu kemudian berbaur dengan hiruk pikuknya kehidupan masyarakat setempat.

Tak heran jika banyak orang terpukau dengang pemandangan yang langka itu, termasuk salah satunya wisatawan asal Belanda Jan Poortenaar.

Dari balik jendela kamarnya, ia melukiskan suasana lingkungan setempat dalam sebuah gambar sketsa beserta tulisan-tulisan ringan terkait pengalamannya selama berkunjung ke Sumenep sekitar tahun 1920-an.

“Kamar kami menghadap ke teluk yang luas, di mana pegunungan di Jawa Timur terlihat  menjulang, dan para wanita lalu lalang dibawah terik matahari, nampak seperti siluet dikala senja. Mereka tampak membawa beban berat di kepala mereka”.

Sebelum terkenal karena keindahan alamnya, Teluk Sumenep juga mempunyai jajak historis yang cukup fenomenal. Kawasan perairan tersebut  pernah menjadi saksi pertempuran besar antara Pasukan Inggris dan Pasukan Kerajaan Sumenep di awal abad ke-19.

Pertarungan yang memperebutkan Benteng Sumenep itu berlangsung dramatis. Kekuatan yang tak seimbang, membuat banyaknya korban jiwa. Hampir sebagian besar mantri dan juga patih kerajaan Sumenep gugur dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga : Pasukan Kerajaan Sumenep Hancur Luluh Ditangan Pasukan Inggris

Baca Juga:

Bagikan:

Tinggalkan komentar

Maaf anda tidak bisa menyalin konten ini. Silahkan share saja.